Kampung Film Black Team X Telkom University

 

    Kenapa dalam kisah cinta manusia yang besar selalu ada kesalahan dan ketidak sempurnaan? Romeo & Juliet sama-sama bunuh diri, padahal bunuh diri dilarang, Rahwana Menculi Dewi Sinta, padahal Penculikan juga dilarang, bahkan Nabi Adam melanggar perintah tuhan, agar tidak memetik buah khuldi. Menurut Captain Gugum (Gumilar Sayidul Akbar, S.Kom) karena memang tidak ada kesempurnaan dalam cinta manusia, keculai cintanya Allah kepada manusia. hal itu disampain ketua sekaligus pendiri Kampung Film Black Team pada saat menggelar Pameran dan Pemutaran Film "Teratai Ditengah Hujan" pada Sabtu malam 06 Desember 2025. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi bersama Telkom University, dan berlangsung di markas Kampung Film Black Team, Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.

    Pameran pemutaran film ini juga menghadirkan 4 karya film lain dari Kampung Film Black Team dengan judul Ahli Waris, Laswi, Pasosore Dijero Gang, Hantu Jadul, serta 3 karya film dari Telkom University. Acara tersebut diselenggarakan berkat kolaborasi dengan Telkom University dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, melalui program Inovasu Seni Nusantara yang didanai oleh Diktisaintek Kementrian Pendidikan Tinggin, Sains, dan Teknologi.

    Dyah Ayu Wiwid Sintowoko, S.Sn., M.A. sebagai ketua tim Pengabdian masyarakat menilai Kampung Film Black Team berpotensi untuk Go-International, dan sangat berharap kolaborasi ini bisa terus berlanjut. Telkom University akan sangat senang membantu komunitas film yang ingin maju.

Kegiatan ini merupakan program yang sudah berlangsung sejak bulan Oktober 2025, dimana kegiatan ini memberikan materi workshop film eksperimental, menjelajah berbagai sumber pendanaan film, pengembangan teknologi immersive, hingga penguatan visi misi dan roadmap Kampung Film Black Team tahun 2026.

    Melalui Program Inovasi Seni Nusantara, Kampung Film Black Team berharap dapat memperkuat ekosistem perfilman independen di Kota Bandung. Kolaborasi dengan perguruan tinggi dinilai mampu meningkatkan kualitas produksi film lokal. Kegiatan ini juga menjadi sarana apresiasi film bagi masyarakat sekitar